Kumpulan asap pekat dihadapanku
Tlah menghalau sepak terjang langkahku
Ingin ku menembus semua dimensi waktu
Meski ku tahu, semua ini sudah batasku
Ku palingkan wajah mencari arah
Kebelakang, kiri, kanan, dan belakang
Namun tak satupun yang dapat ku tempuh
Hingga ku hanya terpaku di kabut yang menggigil
Ku berdiri dalam dilema
Sempat hatiku berkata untuk menyerah
Namun ku tampik dengan ku seret langkah
Tuk segera menentukan arah
Dan arah yang ku pilih tiada salah
Permadani edelweiz menghampar luas
Semua nampak begitu indah
Walau dahulu ku sempat gundah
Ku belajar oleh waktu dari semua
Pilihan kan tetap setia hadir
Percayakanlah memilih dari keyakinan dan usaha
BUKAN TAKDIR
Wednesday, 25 March 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Feel free to express your opinion