Kita dinilai dari apa yang kredit apa yang diberikan seseorang terhadap kita. Cobalah untuk bersikap sebagai seorang yang baik. Dengan sandiwara baik yang kita mainkan, hati dan diri kita akan dengan senantiasa terbiasa melakukan sesuatu yang baik. Tapi siapapun dan apapun kita, dalam hati kita pasti ada suatu kontradiksi dalam hati tuk menentukan yang terbaik. Cara terbaik dalam menentukan sebuah kebenaran adalah dengan cara menempatkan diri kita agar menjadi baik didalam sebuah takdir. Jangan pernah menyalahkan Tuhan tentang takdir yang kita terima. Karena yang harus kita lakukan adalah menempatkan dan menjadikan diri kita di posisi sebaik-baiknya agar siap untuk menerima segala takdir Tuhan.
Setiap penekanan tentang hasil yang harus diperoleh terlalu berlebihan. Yang terpenting adalah sebuah penekanan dari usaha apa yang telah kita keluarkan dalam mencapai sebuah hasil. Hasil yang bagus memang perlu, tapi pelajaran yang kita dapat dari usaha-usaha yang telah kita lakukan akan dengan sendirinya akan menuntun kita menuju hasil yang baik. Pergunakanlah sebaik-baiknya ‘senjata’ yang kita punya untuk mengahadapi ‘perang’ dalam hidup kita. Sedangkan seburuk-buruknya keadaan adalah dengan menyesali ‘senjata’ yang kita punya. Keadaan itulah yang merupakan awal dari kekalahan kita atau defeated without the war. Pergunakanlah segala ‘senjata’ dikeliling kita untuk memenangkan sebuah ‘perang’. Karena sebuah ‘perang’ dapat kita menangkan dari beragamnya ‘senjata’ yang kita miliki, bukan dari samanya jenis ‘senjata’ yang kita miliki. Jadilah pribadi yang bersenjata lengkap karena kehidupan ini menggunakan pribadi yang siap untuk berperang.
Thanks to my inspire, Mario Teguh,,
Mario Teguh Golden Ways, every Sunday at 19.05 p.m

No comments:
Post a Comment
Feel free to express your opinion