Saturday 13 June 2009

22th poetry: Terajam Cinta

Saat kata-kata tak lagi bisa terucap
Saat raga ini lelah tertatih mengejar bayangmu
Dan saat hati ini menjerit terajam cinta
Ku hanya berharap semu tentangmu
Tentang benang indah tuk kita rajut berdua
Mendambakanmu tuk lalui semua itu bersamaku
Ingin ku genggam tanganmu
Lalu ku tatap wajah cantikmu
Ku cium mesra tangan lentikmu
Tuk memberimu sebentuk cintaku
Ku dekap dengan penuh kehangatan
Berdebar keras jantungku hanya tuk mengingatmu
Namun ternyata segalanya luruh
Hancur hingga merajang hatiku
Saat kau pergi tinggalkanku
Saat kau pilih dia sebagai pilihan hatimu
Ku memang tak sempurna tuk kau miliki
Tetapi dirimu telah tersimpan dalam palung hatiku
Ku jaga dengan sepenuh hati dan kasih
Tlah ku coba setia menunggumu disini
Menanti sebuah kepastian tuk milkimu
Namun tetap ku terima semua perlakuanmu ini
Segala kesungguhan hati yang ku beri
Tidakkah berbekas di hatimu?
Tidakkah kau merasakan jeritan hatiku ini?
Dan bila suatu saat nanti ku mati
Akankah baru kau sadari semua saat kau baca puisi ini?
Kini biarlah ku nikmati semua hingga batas akhirku

No comments:

Post a Comment

Feel free to express your opinion